Translate

Rabu, 29 April 2020

TEORI BTS - HYYH The Note Her ( Namjoon )


11 April, Tahun 20
Aku mengeluarkan kaos yang sering kupakai, kuletakkan kaos itu di punggung Taehyung sambil menepuk-nepuknya. Kaos itu bergambar sama seperti kaos yang kupakai saat ini. Taehyung tersenyum canggung sambil membuka bajunya yang sudah robek. Berkat cahaya matahari yang menyinari jendela mobil, aku bisa melihat dengan jelas bercak darah dan bekas luka di punggungnya. Hoseok membeku sambil menatapku, sedangkan Taehyung memakai kaos yang ku berikan tadi. Dia menatap pantulan dirinya di cermin yang rusak itu, dia menyeringai.

'Temanku ini menggambar-gambar di jalanan kemarin, dia tertangkap. Aku menjaminnya agar bisa keluar dari kantor polisi,' aku menepuk-nepuk Taehyung sambil menjelaskan pada Hoseok. Taehyung bercanda sambil pura-pura minta maaf padaku. Yoongi hyung yang duduk di sudut mobil tiba-tiba mendekati Taehyung sambil menepuk pundaknya.
15 Mei, Tahun 20
Aku pergi ke ruang kelas bekas itu, tempat yang kita anggap sebagai 'base rahasia'. Aku mengambil beberapa kursi. Aku merapikan meja bekas itu dan mengelap debunya dengan telapak tanganku. Bagi manusia, perpisahaan adalah hal yang menyedihkan. Hari ini adalah hari terakhir sekolah, dan dua minggu sebelum kami pindah rumah. Aku tidak tahu kapan aku bisa kembali kesini, untuk bertemu hyung dan dongsaeng ku lagi.
Aku melipat dua kertas itu, kuletakkan di atas meja. Aku memegang pena, tapi aku tidak tahu apa yang harus kutulis. Waktu berlalu. Setelah menuliskan beberapa kata tanpa makna, pena itu seperti akan patah.
'Kau harus bertahan'
Aku mencoret-coret kertas itu, semuanya menjadi hitam. Aku tiba-tiba teringar pada kemiskinan, orang tua, adik-adikku, pindah rumah, dan hal-hal lain yang sangat berantakan.
Aku meremas kertas itu, kemudian ku masukkan ke dalam saku ku. Aku bangkit dari kursi.
Saat aku bersiap untuk pergi, aku membuat bekas embun di jendela itu dengan napas ku, kemudian aku menuliskan 3 kata disana. Kata-kata itu memang tidak cukup, tapi semua ini bermakna.
'Kita akan bertemu lagi,' (dituliskan dlm bahasa Korea)
30 Juni, Tahun 22
Tangan ini seperti bukan milikku. Tangan ini memiliki nyawa sendiri untuk menekan tombol lift. Aku menatap pintu lift itu. Ini baru pertama kalinya, tapi rasanya aku sudah melakukan ini berkali-kali. Pintu itu terbuka lagi, orang-orang berkerumun untuk masuk. Di tengah-tengah, aku melihat perempuan itu dengan pita berwarna kuning di rambutnya.
Ketika punggungku menyentuh dinding lift yang dingin, aku berbalik dan melihat si pita kuning itu lagi.
Penampilan dari belakang bisa memberitahu banyak hal. Beberapa hal bisa diketahui, dan beberapa hal tidak. Apakah ada orang yang bisa mengetahui diriku hanya dengan melihat dari belakang?
Ketika aku berbalik, mata kami saling bertemu di kaca lift itu. Aku langsung menghindari kontak mata dengannya. Hal ini sering terjadi. Ketika aku berbalik lagi, di cermin itu hanya ada wajahku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar