Translate

Sabtu, 09 Mei 2020

Itaewon Class Episode 10-2

K-Drama : Itaewon Class Episode 10-2
Images by : JTBC
SELURUH KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKSI
Alasan Hyun Yi terkejut karena sedang heboh berita mengenai Presdir Jang yang melakukan konferensi pers dadakan. Soo Ah yang menemani Presdir ke tempat konferensi juga tampak terkejut.
Dir. Kang, Ho Jin dan Sae Ro Yi yang sedang duduk bersama di ruangan dir. Kang juga tampak terkejut melihat konferensi pers tersebut.
“Terima kasih telah berkumpul di sini. Aku Jang Dae-hee. Untuk hari ini, aku berdiri bukan sebagai pemilik Jangga, tapi sebagai seorang ayah dari putraku. Pertama-tama, aku meminta maaf sebesar-besarnya atas masalah yang dibuat oleh putraku. Aku sungguh menyesalinya dan meminta maaf,” ujar Presdir dan menundukan kepala dalam-dalam. “Putraku menjadi tersangka dalam kasus tabrak lari sepuluh tahun lalu. Dia sedang diperiksa oleh kejaksaan sekarang. Menurut pengacara kami, dengan segala situasi dan kurangnya bukti, tuntutan tersebut tidak terbukti. Sehingga putraku, bisa terbukti tak bersalah. Di hari putraku baru selesai diperiksa kejaksaan untuk kali pertama, aku mendengarkan langsung dari mulutnya sendiri. Kasus tabrak lari sepuluh tahun lalu adalah perbuatannya,” akui Presdir Jang, mengenai Geun Won yang menabrak dan berpura-pura kalau dia tidak tahu sama sekali hal itu dulunya.

Melihat konferensi pers itu, Dir. Kang, Ho Jin dan Sae Ro Yi tersadar. Mereka sudah terjebak oleh Presdir Jang. Tertipu. Presdir Jang memilih Jangga di bandingkan Jang Geun Won. Yi Seo juga tampak marah karena sudah tertipu. Geun Won lebih terkejut dan tersakiti karena ayahnya ternyata mengkhianatinya.
“Dengan uang yang kuberikan kepadanya, dia membayar orang lain untuk menerima hukumannya,” jelas Presdir Jang, sambil menangis. “
Geun Won meminta sekr. Kim untuk menghentikan mobi. Tapi, sek. Kim menolak karena dia sudah mendapatkan perintah dari Presdir untuk mengantarkan Geun Won langsung ke kejaksaan.
“Aku sama sekali tak percaya. Hari itu juga, aku langsung mengecek kebenarannya dan hal yang dia katakan terbukti benar. Ini semua salahku. Aku terlalu fokus membesarkan bisnis hingga gagal mendisiplinkan anakku. Ini salahku. Apa yang harus kulakukan untuk putraku? Apa yang harus kulakukan sebagai ayah? Ayah yang buruk ini tetap berpikir dua kali meski tahu kebenarannya. Dengan hati yang sangat sakit, di hari saat aku mengetahui semua kebenarannya, aku memberikan bukti yang kutemukan kepada kejaksaan. Tugas terakhir yang bisa kulakukan sebagai ayah yang buruk. Dia harus menebus kesalahan yang dia lakukan. Aku minta maaf sebesar-besarnya kepada korban yang meninggal, juga keluarga korban yang ditinggalkan. Seumur hidupku, aku akan hidup dalam rasa bersalah Maafkan aku. Mohon maafkan aku. Maafkan aku. Maafkan aku. Aku minta maaf sebesar-besarnya,” tangis Presdir Jang dan terus meminta maaf, mengakhiri konferensi pers. Dia sampai berlutut dengan kepala mengenai tanah. Hal yang sama sekali tidak Soo Ah duga akan Presdir Jang lakukan.

Geun Won semakin panik, sadar kalau dia sudah di tipu ayahnya sendiri. Dan karna itu, saat di lampu merah, Geun Won langsung kabur keluar dari mobil. Dia terus berlari, tidak peduli walau tersandun dan jatuh hingga dasi-nya lepas. Dia terus berlari menuju tempat konferensi pers.

Sae Ro Yi tampak tertekan dengan konferensi pers yang Presdir Jang lakukan. Saking tertekannya melihat kebohongan Presdir Jang tersebut, Sae Ro Yi sampai harus ke toilet untuk muntah.

Geun Won tiba di tempat konferensi pers, tepat sebelum ayahnya masuk ke dalam mobil. Semua wartawan melihat kedatangannya dan langsung mengerubunginya untuk menanyakan perasaannya karena di laporkan ayah sendiri.
Geun Won menatap ke arah ayahnya. Dia teringat pelukan ayahnya tadi. Matanya berkaca-kaca. Ayahnya hanya menatapnya dalam diam. Geun Won meneteskan air matanya, apalagi saat dia melihat ayahnya memalingkan wajah darinya dan masuk ke dalam mobil. Dia sudah di buang!
Dan… … walau begitu… Geun Won tidak bisa mengkhianati ayahnya.
“Semuanya adalah kesalahanku,” ujarnya pada semua wartawan.
--

Semua terpukul dengan apa yang Presdir Jang lakukan. Gagal. Semua rencana mereka selama ini, dalam sehari gagal! Rapat penurunan presdir Jang, mendapatkah hasil : Di tolak!
--
Usai hari itu,
Dir. Kang menemui Presdir Jang. Sok baik, dia berkata tidak dendam pada dir. Kang karena apa yang dir. Kang adalah demi Jangga.

Akan tetapi, saat sekretaris yang biasa menghindangkan teh masuk, Presdir langsung berujar kalau orang itu adalah orang yang dir. Kang pilih. Sekretaris itu terkejut karena sudah ketahuan berkhianat.
“Sejak kapan kau tahu hal ini?” tanya dir. Kang, tanpa ekspresi.
“Kukira kau tahu bahwa aku menyelidikimu. Kalau begitu, kau harus lebih berhati-hati. Kau terlalu berantakan. Karena itu kau menerima ganjarannya. Ini sangat disayangkan.”
“Tidak juga, Pak. Aku hanya tak menyangka kau ternyata sehebat ini.”
“Walau aku tak dendam kepadamu, aku merasa kecewa akan apa yang terjadi. Namun, aku tak bisa menendangmu keluar. Aku akan malu saat menemui Bo-hyeon,” ujar Presdir.
“Apa yang akan kau lakukan?”
“Pergilah ke cabang kita di Pajin. Dinginkan kepalamu di sana,” perintah Presdir Jang. Yang secara halus, dia ingin menyingkirkan dir. Kang.
Dir. Kang sadar akan hal itu. Dia tidak bisa marah dan hanya bisa legowo menerimanya.
--
Dir Kang mengajak Ho Jin dan Sae Ro Yi untuk bertemu di kedai Jangga. Sebelum masuk ke dalam, Sae Ro Yi menarik nafas berat.  Di dalam sudah ada Ho Jin dan dir Kang yang mabuk. Ho Jin merasa sangat bersalah dan terus meminta maaf pada dir. Kang hingga dir Kang menyuruhnya berhenti minta maaf.
Sae Ro Yi menanyakan apa rencana dir. Kang sekarang? dir. Kang juga tidak tahu karena semua koneksinya sekarang sudah kabur. Dan dia di kirim ke kota kecil. Ho Jin semakin merasa bersalah dan meminta maaf.
Ho Jin terus minum. Dia masih terus meminta maaf. Dia kemudian izin ke toilet dulu. Dir. Kang bergumam kalau semua adalah keputusannya, kenapa Ho Jin terus meminta maaf.

Dir. Kang menanyakan rencana Sae Ro Yi. Dan Sae Ro Yi bilang kalau dia masih akan memikirkannya lagi. Dia masih belum menyerah untuk menjatuhkan Presdir Jang. Dir. Kang sedikit terkejut karna menurutnya, Sae Ro Yi tidak punya kesempatan menang. Sae Ro Yi mengingatkan kalau dia juga tidak punya kesempatan dulunya karena dia adalah mantan narapidana miskin dan tak lulus SMA. Walau sekarang dia kalah, tapi Jang Geun Won akan menebus kesalahannya dan Presdir Jang kehilangan putranya. Dan yang kalah adalah dir. Kang, bukan dirinya. Dia merasa bersalah pada dir. Kang, tapi dia akan terus maju.
Dir Kang menuangkan minuman untuk Sae Ro Yi. Dan saat itulah dia melihat jam tangan yang Sae Ro Yi kenakan. Dia ingat kalau itu adalah jam tangan milik manajer Park.
“Benar. Aku selalu pakai di hari yang penting,” jawab Sae Ro Yi.

“Krisis finansial IMF tahun 1997. Jangga saat itu dalam krisis. Tidak, seluruh negeri mengalami krisis. Ada satu menu yang bisa buat Jangga bertahan saat itu. Ini dia. Gochujang yangnyeom dwaeji bulbeombeok.”
“Aku membacanya di buku autobiografi. Ini menu andalan yang dibuat oleh Presdir Jang sendiri. Kudengar menu ini yang membuat Jangga seperti sekarang.”
“Benar. Jangga sekarang... memang ada karena makanan ini. Promosi selalu butuh kisah yang menarik. Akan lebih menarik jika mengatakan menu itu dibuat oleh pemilik restoran, bukan oleh karyawan biasa,” beritahu dir. Kang.
“Apa maksudmu?”
“Ini adalah menu dan saus yang dibuat oleh Manajer Park sendiri saat itu. Presdir Jang membeli semua cerita itu dari Manajer Park dengan arloji itu. Manajer Park tidak seharusnya ditendang begitu saja dari Jangga. Seperti katamu, akulah yang kalah kali ini. Dibandingkan aku yang menyerah setelah dihancurkan sekali, kau tentu lebih baik dari aku,” ujar dir. Kang.

Sae Ro Yi tentu tidak menyangka kalau makanan andalan Jangga adalah makanan yang di buat oleh ayahnya. Dir. Kang menyuruh Sae Ro Yi mengulurkan tangan dan menepuk tangan itu.
“Kuberikan tongkatku padamu. Kau harus menang, Park Saeroyi,” ujar dir. Kang. Dia masih tetap mendukung Sae Ro Yi.
--



Persidangan Geun Won di lakukan. Sae Ro Yi dan presdir jang hadir di sana.
Hasil dari persidangan Geun Won adalah … dia menerima hukuman 7 tahun penjara.
Persidangan usai begitu saja.
Yang tersisa hanya Sae Ro Yi dan Presdir Jang yang di dampingi sekretaris Kim.
“Memiliki Min-jung di pihakmu memang pilihan yang tepat, tapi Jangga bukanlah istana yang mudah jatuh,” ujar Presdir Jang pada Sae Ro Yi.
“Aku ingin bertanya padamu. Apa istana itu harus kau lindungi sampai kau jual putramu sendiri? Maksudku Jangga.”
“Aku bisa lakukan apa pun untuk Jangga. Tapi sebenarnya, aku memang merasa sedih akan hal ini.”
“Dia hanya menebus kesalahannya saja.”
“Kau sudah melewati batas,” peringati Presdir Jang.
“Kau belum menebus kesalahanmu, 'kan? Berikutnya... adalah giliranmu.”
“Kau pernah mengatakannya, 'kan? Aku adalah musuhmu. Benar, aku akui. Aku, Jang Dae-hee, melihatmu sebagai musuhku. Aku... tidak akan diam saja,” tekan Presdir Jang.
“Aku juga pertaruhkan semuanya untuk membuat janji yang sama,” tekan Sae Ro Yi balik.
--

Sae Ro Yi pergi ke makam ayahnya. Dia meminta maaf karena tidak pernah datang walaupun mereka sangat dekat. Dia merasa bersalah tidak bisa menyelesaikan pemakaman ayahnya dan malah masuk penjara. Dia juga tidak berani menghadap ayahnya.
Sae Ro Yi ke sana dengan membawa koran yang berisi berita Jang Geun Won yang di tahan terkait kasus tabrak lari.
“Padahal aku putra yang tak baik, tapi aku punya banyak orang baik di sekitarku. Aku tahu Ayah pasti sangat mengkhawatirkanku. Jangan khawatir lagi. Beristirahatlah dengan tenang.”

Sae Ro Yi menuangkan soju ke dalam gelas dan meletakkannya di depan makam ayahnya. Dia meminum soju itu dan mengeryit.
“Apa rasanya, putraku?” Sae Ro Yi merasa seperti ayahnya bertanya padanya.
Sae Ro Yi menangis, “Rasanya… masih pahit.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar